Kamis, 10 September 2015

PENILAIAN DAN EVALUASI KURIKULUM DI MADRASAH



PENILAIAN DAN EVALUASI KURIKULUM DI MADRASAH
MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Semester V
Program Strata Satu ( S.1 ) Fakultas Tarbiyah

Kelompok Kelas : A PAI Reguler
Mata Kuliah : Kurikulum PAI di Madrasah

Dosen
Dr. H. Rahmat Raharjo, M.Ag

STAINU.jpg


Oleh :
Muhammad Iqbal Atourrohman


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDATUL ULAMA
(STAINU) KEBUMEN
2013

KATA PENGANTAR
                                                                                                        
Assalamu’alaikum Wr.Wb.       

Alhamdulillah, puji syukur Kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum PAI di Madrasah yang berjudul Penilaian dan Evaluasi Kurikulum di Madrasah”.
Dalam penulisan makalah ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis  ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.      Yth. Dr. H. Rahmat Raharjo selaku dosen mata kuliah Kurikulum PAI di Madrasah
2.      Kedua orang tua yang memberi motivasi kepada kami.
3.      Serta semua pihak yang membantu tersusunnya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu alaikum Wr. Wb




   Kebumen,......................2013  



Penyusun        



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................             i
KATA PENGANTAR ...............................................................................             ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................             iii
BAB I : PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah ...................................................................            
  2. Rumusan Masalah .............................................................................                        
BAB II : PEMBAHASAN
  1. Pengertian Penilaian ..........................................................................            
  2. Pengertian Evaluasi Kurikulum.........................................................
  3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum.............................................
  4. Aspek Kurikulum yang dievaluasi.....................................................
  5. Prinsip Evaluasi Kurikulum...............................................................

BAB III : PENUTUP
  1. Kesimpulan .......................................................................................            
  2. Saran .................................................................................................            
DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                                                           



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Krisis yang melanda bangsa Indonesia pada pertengahan tahun 1997 mengingatkan para pakar pendidikan untuk berfikir ulang tentang arah dan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui pemikiran panjang, akhirnya dapat ditemuakan kesadaran bahwa arah pendidikan di Indonesia kurang tepat, sehingga menyebabkan para lulusannya kurang berkualitas jika dibandingkan dengan Negara-negara lain. Hal ini disebabkan oleh karena pendidikan selama ini lebih diarahkan pada pencapaian materi sebanyak-banyaknya (matter oriented) dari pada mencapai kompetensi atau kemampuan tertentu. Para pakar berusaha untuk mengadakan reformasi dalam bidang pendidikan, terutama masalah kurikulum[1]. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus dimulai dari perbaikan kurikulum. Dalam rangka melakukan perbaikan dan perubahan terhadap kurikulum maka perlu adanya langkah-langkah evaluasi kurikulum terlebih dahulu.
Evaluasi kurikulum bukan suatu pekerjaan yang mudah, tetapi memerlukan kajian dan penelitian yang mendalam untuk mencermati fenomena-fenomena dan aspek-aspeknya secara komprehensif. Meskipun demikian sulit, tetapi evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang menarik dan penting untuk dilakukan.[2]

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari penilaian?
2.      Apakah pengertian dari evaluasi kurikulum?
3.      Bagaimanakah tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum?
4.      Apa sajakah aspek-aspek yang dievaluasi?
5.      Bagaimanakah prinsip evaluasi kurikulum?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penilaian
Penilaian program pendidikan atau penilaian kurikulum menyangkut penilaian terhadap tujuan pendidikan, isi program, strategi pelaksanaan program, dan sarana pendidikan. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru siswa, dan keterlaksanaan program belajar mengajar.[3]
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman proses belajar mengajar dan hasil belajar.
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Misalnya untuk dapat mengatakan baik, sedang, kurang, diperlukan adanya ketentuan atau ukuran yang jelas bagaimana yang baik, yang sedang, dan yang kurang. Ukuran itulah yang dinamakan kriteria. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa ciri penilaian adalah adanya objek atau program yang dinilai dan adanya kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara kenyataan dengan criteria. Perbandingan bias bersifat mutlak, bisa pula bersifat relatif.[4] Dengan demikian, inti penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu criteria tertentu.
Sejalan dengan pengertian di atas maka penilaian berfungsi sebagai[5] :
a)      Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional.
b)      Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru, dll.
c)      Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Sedangkan tujuan penilaian adalah untuk :
a)      Mendeskrisikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya
b)      Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah/madrasah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa kea rah tujuan pendidikan yang diharapkan.
c)      Menentukan tindak lanjut hasil belajar
d)     Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah/madrasah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

B.     Pengertian Evaluasi Kurikulum
Evaluasi dalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan akan perlu tidaknya memperbaiki sistem pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan ditetapkan. kurikulum pendidikan merupakan bagian penting dalam pengembangan kurikulum sehingga kurikulum tak pernah statis, melainkan terus berubah dan bersifat dinamis dalam rangka memberikan kontribusi maksimal menghadapi tantangan-tantangan dan tuntutan kehidupan dewasa ini yang berkenaan dengan mutu, relevansi, efisiensi dalam sistem penyampaian. Implikasi dari tuntutan dan kondisi yang demikian menuntut evaluasi kurikulum karena evaluasi kurikulum memegang peranan penting dalam penentuan kebijakan pendidikan pada umumnya dan pengambilan keputusan dalam kurikulum pada khususnya.[6]
Evaluasi adalah proses interaksi, deskripsi, dan pertimbangan (judgment) untuk menemukan hakikat dan nilai dari suatu hal yang di evaluasi yaitu kurikulum.[7] Evaluasi adalah langkah untuk menentukan keberhasilan suatu kurikulum. Sekaligus menemukan kelemahan yang ada pada proses tersebut untuk diperbaiki.[8] Oleh karena itu, evaluasi kurikulum memiliki peran penting dalam menentukan kebijakan pendidikan pada umumnya maupun dalam mengambil keputusan dalam menentukan kurikulum yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan. Menurut Sukmadinata (1999) evaluasi kurikulum pada dasarnya adalah suatu proses untuk mengecek keberlakuan kurikulum yang harus diterapkan dalam empat tahap, tahap pertama, evaluasi terhadap tujuan dan kompetensi, tahap kedua evaluasi terhadap pelaksanaan, tahap ketiga evaluasi terhadap efektivitas, dan tahap keempat evaluasi terhadap hasil.[9]
Menurut Michael Scriven, seperti yang dikutip oleh Nur Giantoro, mengemukakan bahwa proses penilaian terdiri dari tiga komponen[10], yaitu pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan, dan pembuatan keputusan. Ia mengartikan evaluasi ialah sebagai “proses memperoleh informasi, mempergunakannya sebagai bahan pembuatan pertimbangan, dan selanjutnya sebagai dasar pembuatan keputusan.
Kurikulum penting untuk di evaluasi dan dikembangkan secara baik dan berkelanjutan, yang memacu para pelaksana kurikulum di sekolah yang siap pakai, aktif dan kreatif serta mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lembaga pendidikan yang ada di dalamnya.[11]
Evaluasi kurikulum merupakan salah satu bagian dari evaluasi pendidikan yang memusatkan perhatian pada program-program pendidikan untuk peserta didik. Kurikulum PAI memerlukan evaluasi sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, yang bebarengan dengan lajunya perkembangan zaman dan tuntutan kehidupan.[12] Penilaian dan Evaluasi kurikulum di Madrasah meliputi evaluasi program PAI, evaluasi pengembangan kurikulum PAI, dan evaluasi proses pembelajaran.

1.      Evaluasi Program PAI
Morisson dan Hamalik menjelaskan bahwa evaluasi adalah mempertimbangkan sesuatu berdasarkan seperangkat criteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Terkait dengan pelaksanaan kurikulum dalam pembelajaran, evaluasi program PAI di Sekolah/Madrasah dapat dipahami sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran PAI,[13] yang dalam hal ini dilakukan oleh guru PAI dan kepala sekolah. Evaluasi program terdiri atas tujuan kurikulum,, kesesuaian antara program dan kenyataan, dan pedoman pelaksanaan kurikulum. Penilaian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian antara program/kurikulum ideal (kurikulum KTSP yang telah dibakukan) dan pelaksana program/kurikulum actual yang diimplementasikan guru di depan kelas.
Guru PAI sebagai pelaksana kurikulum berkepentingan melakukan evaluasi kurikulum dengan melakukan penilaian hasil belajar peserta didik untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya hasil penilaian dianalisa untuk mengetahui keefektifan program yang telah dikembangkan. Informasi yang diperoleh menjadi umpan balik bagi pelaksanaan dan pengembangan kurikulum lebih lanjut.

2.      Evaluasi Pengembangan Kurikulum PAI
Pelaksanaan kurikulum PAI di Madrasah dimaksudkan untuk memberikan pelayanan terhadap peserta didik dengan membantu memecahkan permasalahan mereka agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara optimal. Untuk itu, kurikulum pembelajaran harus dikembangkan, direncanakan, dan dianalisa sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, kondisi social budaya masyarakat setempat, dan kondisi peserta didik.

3.      Evaluasi Proses Pembelajaran
Guru sebagai pelaksana kurikulum mempunyai peran penting dalam evaluasi kurikulum. Peranan guru sangat penting dalam evaluasi proses pembelajaran karena demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.[14] Evaluasi tersebut meliputi metode pembelajaran dan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran, karena sebaik apapun perencanaan dan pengembangan kurikulum yang dilakukan di satuan pendidikan, pada akhirnya keberhasilan pelaksanaannya tergantung pada guru sebagai pelaksana di dalam kelas. Dengan demikian guru harus sangat paham tentang apa yang sepantasnya disampaikan dan bagaimana metode yang paling tepat sesuai dengan situasi kelas yang dihadapi.

C.    Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Kurikulum memerlukan evaluasi sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.[15] yang berbarengan dengan lajunya perkembangan zaman dan tuntutan kehidupan secara berkelanjutan. Ini dilakukan karena kurikulum dipandang sudah tidak relevan dengan kebutuhan peserta didik, yang implikasinya harus selalu dijaga antara relevansi dengan kebutuhan. Evaluasi kurikulum dapat didekati melalui dua dimensi: dimensi program pendidikan, yaitu kurikulum ideal yang telah disusun dalam bentuk kurikulum KTSP beserta pedoman pelaksanaannya, dan dimensi pelaksanaan kurikulum di sekolah atau kurikulum actual. Evaluasi kurikulum yang ideal adalah kurikulum yang menilai sejauh mana kurikulum mampu mengantarkan peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi pelaksanaan kurikulum berjalan secara optimal sehingga memungkinkan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
Dengan evaluasi kurikulum dapat diketahui sejauh mana keoptimalan sasaran yang ingin dicapai sehingga dapat diperoleh umpan balik tentang kurikulum dan pelaksanannya dalam pembelajaran. Dengan demikian evaluasi kurikulum dilakukan untuk mencapai tujuan:[16]
1)      Mengetahui kelemahan-kelemahan pelaksanaan kurikulum yang telah ditetapkan, yang kemudian dilakukan pengembangan (perbaikan) agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
2)      Memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi itu akan bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum
3)      Secara khusus untuk memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen kurikulum di sekolah/madrasah, efektivitas pelaksanaa kurikulum, efektinitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan dan dampak pelaksanaan kurikulum, baik positif maupun negatif.
Hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan guru dalam mengembangkan kurikulum secara berkelanjutan sehingga dapat membantu perkembangan peserta didik, memilih bahan, metode, alat bantu pelajaran, serta menentukan cara penilaian. Evaluasi kurikulum merupakan salah satu bagian dari evaluasi pendidikan yang memusatkan perhatian pada program-program pendidikan bagi peserta didik.[17]

D.    Aspek Kurikulum yang Dievaluasi
Evaluasi kurikulum merupakan bagian penting dalam pengembangan kurikulum berkelanjutan karena kurikulum merupakan bagian dari pendidikan dalam mengantarkan peserta didik mencapai tujuan yang diharapkan.[18] Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan di sekolah/madrasah merupakan bagian penting dalam upaya mempersiapkan hidup dan kehidupan bagi peserta didik, masyarakat, orang tua, dan termasuk pekerjaan mendatang yang dilakukan dalam bermacam-macam kondisi social dan ekonomi yang telah dirancang menggunakan kurikulum.
Terkait dengan aspek-aspek yang akan dievaluasi, maka perlu ditentukan kegiatan evaluasi yang akan dilakukan.[19]
1.      Evaluasi terhadap tingkat ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan
2.      Evaluasi terhadap tugas-tugas pengajaran yang telah dilaksanakan
3.      Evaluasi terhadap rumusan materi (program) pengajaran
4.      Evaluasi terhadap keterlibatan orang tua dalam membantu putra-putrinya dalam belajar
5.      Mengadakan kegiatan pengamatan
6.      Studi terhadap peserta didik yang menemui kegagalan belajar
7.      Evaluasi terhadap sistem penyajian (metode-metode mengajar yang digunakan dalam menyajikan materi pembelajaran)
8.      Evaluasi terhadap pemberian bimbingan kepada peserta didik yang dilakukan oleh guru.
9.      Studi terhadap kemampuan peserta didik secara perorangan.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses pemblajaran dapat memberikan hasil yang berupa perubahan tingkah laku secara optimal. Evaluasi juga dilakukan terhadap metode dan strategi pembelajaran yang digunakan. Adapun tujuannya untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode dan strategi pembelajaran serta perbaikan peningkatan pada kekurangan-kekurangan yang muncul saat dilakukan implementasi kurikulum dalam pembelajaran.
Permasalahan yang harus dipahami bahwa kurikulum merupakan  a plan for learning dalam  pendidikan yang dituntut mampu menjamin relevansi yang setinggi-tingginya dengan kebutuhan masyarakat umum dalam mempersiapkan dirinya untuk dapat bekerja secara produktif. Kurikulum merupakan alat yang ampuh dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia yang dilakukan melalui pembelajaran.[20]
Kurikulum harus disesuaikan dengan perubahan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologo, serta disesuaikan dengan kebutuhan kondisi dan tuntutan masyarakat setempat, baik dalam pengembangan maupun dalam pelaksanaannya.[21] Oleh karena itu kurikulum tidak pernah statis, melainkan senantiasa berubah dan bersifat dinamis. Betapapun kita menghendaki agar kurikulum berada dalam keadaan menetap sebagaimana yang telah digariskan dalam pedoman kurikulum, namun adanya pengaruh dan tantangan yang timbul dalam lingkungan pendidikan maupun dari luar pendidikan secara makro, menyebabkan kurikulum yang ada harus bisa menyesuaikan dengan keadaan agar mampu memenuhi permintaan dari semua dimensi kehidupan. Agar kurikulum mampu berperan sebagai alat pendidikan, maka harus  dilakukan evaluasi secara berkelanjutan dengan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
E.     Prinsip Evaluasi Kurikulum
Sasaran utama pelaksanaan penilaian dan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa dapat  mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.[22] Tujuan merupakan acuan dari seluruh komponen dalam kurikulum. Baik komponen bahan, metode, maupun evaluasi.
Evaluasi atau penilaian kurikulum merupakan salah satu bagian dari evaluasi pendidikan yang memusatkan perhatian kepada program-program pendidikan untuk peserta didik. Dalam menilai suatu kurikulum, baik kurikulum dalam pengertian program tertulis dalam buku kurikulum (ideal) maupun kurikulum yang terlaksana (aktual) ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijadikan dasar dan pertimbangan untuk menentukan kriteria-kriteria atau indikator penilaian kurikulum. Konsep dan pemikiran yang ada dalam setiap prinsip hendaknya dijadikan tolak ukur berhasil tidaknya suatu kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun prinsip-prinsip evaluasi kurikulum yang dimaksud adalah sebagai berikut:[23]
a.       Evaluasi kurikulum merupakan proses berkelanjutan yang menuntut perubahan pada sistem instruksional di lingkungan sekolah/madrasah untuk memenuhi program yang diharapkan.
b.      Evaluasi kurikulum merupakan proses kerjasama dengan melibatkan aktif para pemangku kepentingan
c.       Evaluasi kurikulum merupakan proses melakukan penilaian dan melaksanakan perbaikan kurikulum
d.      Evaluasi kurikulum merupakan proses perbaikan  aspek-aspek tertentu dalam sistem pendidikan yang berlaku.








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penilaian program pendidikan atau penilaian kurikulum menyangkut penilaian terhadap tujuan pendidikan, isi program, strategi pelaksanaan program, dan sarana pendidikan.
Menurut Sukmadinata (1999) evaluasi kurikulum pada dasarnya adalah suatu proses untuk mengecek keberlakuan kurikulum yang harus diterapkan dalam empat tahap, tahap pertama, evaluasi terhadap tujuan dan kompetensi, tahap kedua evaluasi terhadap pelaksanaan, tahap ketiga evaluasi terhadap efektivitas, dan tahap keempat evaluasi terhadap hasil.
Tujuan dari evaluasi kurikulum antara lain:
1)        Mengetahui kelemahan-kelemahan pelaksanaan kurikulum yang telah ditetapkan,
2)        Memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah,
3)        Secara khusus untuk memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen kurikulum di sekolah/madrasah,
Terkait dengan aspek-aspek yang akan dievaluasi, maka perlu ditentukan kegiatan evaluasi yang akan dilakukan.
1.         Evaluasi terhadap tingkat ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan
2.         Evaluasi terhadap tugas-tugas pengajaran yang telah dilaksanakan
3.         Evaluasi terhadap rumusan materi (program) pengajaran
Adapun prinsip-prinsip evaluasi kurikulum yang dimaksud adalah sebagai berikut:
e.       Evaluasi kurikulum merupakan proses berkelanjutan yang menuntut perubahan pada sistem instruksional di lingkungan sekolah/madrasah untuk memenuhi program yang diharapkan.
f.       Evaluasi kurikulum merupakan proses kerjasama dengan melibatkan aktif para pemangku kepentingan
g.      Evaluasi kurikulum merupakan proses melakukan penilaian dan melaksanakan perbaikan kurikulum
h.      Evaluasi kurikulum merupakan proses perbaikan  aspek-aspek tertentu dalam sistem pendidikan yang berlaku

B.     Saran
Penilaian dan evaluasi kurikulum di Madrasah sangat perlu untuk  dilaksanakan. Selanjutnya  hasil penilaian dan evaluasi kurikulum sangat berguna bagi guru, karena dapat dijadikan dasar dan petunjuk untuk memperbaiki, menyempurnakan, dan mengembangkan kurikulum yang menjadi tanggung jawabnya.



























DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad, 1992, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: CV. Sinar Baru Offset.
Furchan, Arief. 2005. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama Islam. Yoyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Hamalik, Oemar, 2008, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munir, 2010, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: Alfabeta
Raharjo, Rahmat, 2013, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Yogyakarta: Azzagrafika.
Raharjo, Rahmat. 2010. Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam: Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Yogyakarta: Magnum Pustaka
Sudjana, Nana, 2006,  Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Zaini, Muhammad, 2009, Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: Teras




[1] Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum. (Yogyakarta: TERAS, 2009), hal 141
[2] Ibid. hal 141
[3]  Lihat Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. 2006), hal. 2
[4] Perbandingan bersifat mutlak artinya hasil perbandingan tersebut menggambarkan posisi objek yang dinilai ditinjau dari criteria yang berlaku. Sedangkan perbandingan bersifat relatif artinya hasil perbandingan lebih menggambarkan posisi suatu objek yang dinilai terhadap objek lainnya lainnya dengan bersumber pada criteria yang sama.( Lihat Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. 2006), hal. 3
[5]  Ibid, hal. 4
[6] Rahmat Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. (Yogyakarta: Azzagrafika. 2013), hal. 145
[7] Lihat Oemar Hamalik. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008)
[8]  Lihat Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Bandung: ALFABETA, 2010),Hal. 106
Evaluasi adalah suatu proses interaksi, deskripsi, dan pertimbangan (judgment) untuk menemukan hakikat dan nilai dari suatu hal yang dievaluasi, dalam hal ini kurikulum. Evaluasi kurikulum sebenarnya dimaksudkan untuk memperbaiki substansi kurikulum, prosedur implementasi, metode instruksional, serta pengaruhnya pada belajar dan perilaku siswa. Pertimbangan penting lainnya bagi evaluator kurikulum adalah evaluasi formatif (untuk perbaikan program), dan evaluasi sumatif untuk memutuskan melanjutkan program yang dievaluasi atau menghentikannya dengan program lain. Lihat Oemar Hamalik. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. 2008), hal 191
[9]  Arief Furchan. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi Agama Islam. (Yoyakarta: PUSTAKA PELAJAR. 2005), hal.103
[10]   Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum. (Yogyakarta: TERAS, 2009), hal 143
[11] Ibid, hlm 144
[12] Lihat Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam: Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Magnum Pustaka. 2010), hal 160
[13] Ibid, hlm 160
[14] Ibid, hlm 162
Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pembelajaran perlu dilakukan penilaian proses . penilaian proses bertujuan untuk: (a) mengetahui dna meramalkan rencana dan pelaksanannya; (b) memperoleh informasi berbagai kegiatan program sebagai bahan dalam mengambil keputusan, seperti perbaikan, penyempurnaan, dan pengembangan program.( Lihat Rahmat Raharjo, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam: Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. (Yogyakarta: Magnum Pustaka. 2010), hal 163 )
[15] Rahmat Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. (Yogyakarta: Azzagrafika. 2013), hal. 148
[16] Ibid, hlm. 149
[17] Ibid, hlm. 150
Peran guru sangat penting dalam evaluasi kurikulum demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. (Lihat Rahmat Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. (Yogyakarta: Azzagrafika. 2013), hal. 150)
[18] Ibid, hlm. 151

[19] Ibid, hlm. 152
Adapun aspek lain yang perlu dievaluasi adalah keterkaitan antara materi pembelajaran dengan tujuan sehingga dapat memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui relevansi materi pembelajaran dengan perbedaan ataupun perkembangan individu secara psikologi sehingga dapat terjadi perubahan perilaku secara optimal. (Lihat Rahmat Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. (Yogyakarta: Azzagrafika. 2013), hal. 152)
[20] Ibid, hlm 153
[21] Ibid, hlm 154
[22] Lihat Mohammad Ali, Pengembangan Kurikulum di Sekolah. (Bandung: CV Sinar Baru. 1992), hal. 127

[23] Lihat Rahmat Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. (Yogyakarta: Azzagrafika. 2013), hal. 152