Kamis, 12 Juni 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MAKALAH
Diajukan Sebagai Tugas Individu
Mata Kuliah Kurikulum PAI
Dosen Pengampu: Dr. H. Rahmat Raharjo Syatibi, M.Ag.



Oleh:

Nama
:
M. Iqbal Atourrohman
NIM
:
2114219
Kelas
:
 A / IV / PAI / S.1 / 2013


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU) KEBUMEN
2013


BAB I
KATA PENGANTAR

Bismillah, dengan menyebut nama Allah SWT, kami awali dalam penulisan makalah ini dengan harapan semoga Dia senantiasa menunjukan jalan-Nya kepada kita semua sebagai umat-Nya. Tak lupa, sholawat disetai salam Allah semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Akhir zaman, penutup para nabi, beliau Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya kelak dihari akhir. Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kurikulum PAI” Semester IV/ PAI / S.1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kebumen tahun 2013.
Terima kasih saya sampaikan kepada beliau Bapak Dr. H. Rahmat Raharjo, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah “Kurikulum PAI” yang memberikan kami perubahan dalam berpikir dan melangkah. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, segala saran maupun kritik dari bapak Rahmat  sangat kami nantikan untuk menyempurnakan makalah kami.

Kebumen, 28 Mei 2013
Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
1

B.      Rumusan Masalah
1

C.      Tujuan Penulisan
2
BAB II PEMBAHASAN


A.      Pengertian Perencanaan Pembelajaran
3

B.      Manfaat dan Prinsip Perencanaan Pembelajaran
5

C.      Mengintegrasikan RPP dengan Pendidikan Karakter


D.     Langkah penyusunan RPP
9
BAB III PENUTUP


A.      Kesimpulan
10

B.       

DAFTAR PUSTAKA 
11







BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Sebagai kelengkapan dari upaya pengembangan silabus berbasis kemampuan dasar diperlukan langkah konkrit yang dikenal dengan pengembangan Rencana Pembelajaran (RP) atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan penjabaran secara lebih operasional terhadap silabus menjadi satuan-satuan kegiatan pembelajaran yang secara operasional dapat dilaksanakan oleh guru.
Karena memang idealnya setiap guru itu wajib menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Tidak hanya itu, setiap guru pun ditugaskan untuk membuat, memahami, serta mengaplikasikan rencana pelaksanaan pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan. Akan tetapi pada realitanya, tidak sedikit tenaga pengajar (guru) di Indonesia khususnya, yang mengesampingkan bahkan tidak menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan alasan yang berbeda.
Melalui makalah ini saya mengajak para pembaca untukmengetahui apa sebenarnya yang dinamakan rencana pelaksanaan pembelajaran dan seberapa pentingnya rencana pelaksanaan pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar.  

B.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah, diantaranya :
1.      Apa yang dinamakan RPP ?
2.      Apa manfaat/fungsi dan prinsip RPP ?
3.      Bagaimana mengintegrasikan RPP dengan Pendidikan Karakter ?
4.       
                                         

C.      Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang golongan Syi’ah.
2.      Untuk mengetahui apa itu golongan Syi’ah
3.      Memenuhi tugas individu mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam


Bab II
PEMBAHASAN
Pengertian Perencanaan Pembelajaran
A.      Pengertian Perencanaan
Dalam ilmu menejemen perencanaan sering disebut dengan istilah “planning” yaitu persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu[1].
Perencanaan menurut william H. Newman dalam Abdul Majid menjelaskan bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan[2]. Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentu kebijakan, penentu program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu. Serta penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
Sementara itu Ulbert silalahi dalam haryanto menyatakan bahwa perencanaan merupakan kegiatan menentukan tujuan serta merumuskan dan mengatur pemberdayaan manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimalkan efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan[3].
Berdasarkan rumusan diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu cara yang dilakukan seseorang secara sistemik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Adapun pengertian sistem menurut Oemar Hamalik adalah  seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan[4].
B.      Pengertian Pembelajaran
Johnson dalam Atwi Suparman mendefinisikan pembelajaran sebagai interaksi antara pengajar dengan satu individu atau lebih individu untuk belajar, direncanakan sebelumnya dalam rangka untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar kepada peserta didik[5]. Sedangkan Hamalik merinci makna pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran pada hakikatnya suatu proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan[6]. Senada dengan pendapat diatas, syaiful menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru dan belajar dilakukan oleh siswa[7].
C.      Pengertian Perencanaan Sistem Pembelajaran
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan hubungan sistematik antara berbagai komponen dalam pembelajaran[8]. Hubungan sistematik ini mempunyai arti bahwa komponen yang terpadu dalam suatu pembelajaran yang fungsinya saling berhubungan satu sama lain. Pembelajaran sebagai sistem, memerlukan langkah perencanaan program pembelajaran, agar rencana pembelajaran yang disusun oleh guru dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas tentu saja memiliki pedoman yang komprehensif tentang skenario pembelajaran yang diinginkan oleh guru. Hal ini bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan kebutuhan siswa.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan program yang baik pula. Itu berarti keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh perencanaan yang dibuat guru. Untuk itu, penyusunan perencanaan pembelajaran mutlak dilakukan oleh guru pada saat akan melaksanakan tugasnya dalam memberikan materi pembelajaran. Artinya, guru tidak akan dapat mengajar dengan optimal apabila tidak memiliki persiapan yang dikembangkan sebelumnya.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan atau pendekatan metode, dan penilaian, menentukan alokasi waktu untuk mencapai tujuan tertentu[9].
Manfaat dan Dimensi-Dimensi/Prinsip Perencanaan Pembelajaran
A.    Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan satu tahapan dalam proses belajar mengajar. Perencanaan menjadi sangat penting karena dapat berfungsi sebagai dasar, pemandu, alat kontrol dan arah pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang baik akan melahirkan proses pembelajaran yang baik pula.
            Berikut adalah komponen organisasi instruksional:
1)     Tujuan pembelajaran
2)     Materi pembelajaran
3)     Metode pembelajaran
4)     Langkah-langkah interaksi pembelajaran
5)     Sumber belajar yang digunakan
6)     Evaluasi pembelajaran[10]
Secara sistematik perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan kegiatan pembelajaran, merumuskan isi/materi pembelajaran yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar, dan merumuskan sumber belajar/ media pembwlajaran yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam bahan belajar ini akan diarahkan bagaimana mahasiswa-mahasiswi dapat membuat perencanaan pembelajaran tersebut.
B.    Prinsip Perencanaan Pembelajaran
1.      Signifiksnsi
Perencanaan pembelajaran harus memperhatikan signifikansi dan kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan. Pengambilan keputusan harus mempunyai garis-garis yang jelas dan mengajukan kriteria evaluasi. Signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria yang dibangun dalam proses perencanaan.
2.      Relevansi
Perencanaan pembelajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik atau waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
3.      Adaptif
Perencanaan pembelajaran bersifat dinamik, sehingga perlu mencari umpan balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan pembelajaran yang fleksibel, adaptatif, realistis, yakni dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan
4.      Feasibilitas
Feasibilitas artinya perencanaan terkait dengan tehnik dan estimasi biaya serta lainya dalam pertimbangan yang realistik.
5.      Kepastian
Sekalipun perlu banyak alternatif yang disediakan dalam perencanaan pembelajaran, konsep kepastian yang dapat meminimumkan atau mengurangi kejadian yang tidak diduga tetap perlu diutamakan.
6.      Ketelitian
Prinsip ini hendaknya diperhatikan agar perencanaan disusun dalam bentuk yang sederhana dan seensitif terhadap kaitan-kaitan antar komponen pembelajaran. Berbagai alternatif perlu disediakan, sehingga mudah dippilih alternatif mana yang lebih efisien.
7.      Waktu
Perencanaan pembelajaran hendaknya dapat memprediksi kebutuhan masa depan, dengan tetap memperhatikan dan bertumpu kepada realitas kekinian.
8.      Monitoring atau pemantauan
Monitoring merupakan proses dan prosedur untuk mengetahui apakah komponen yang ada berjalan sebagaimana mestinya. Dengan monitoring hambatan atau kendala dalam implementasi pelaksanaan cepat diketahui, solusi cepat ditemukan dan pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara efektif.
9.      Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Maka perencanaan pengajaran perlu memuat hal-hal:
a.       Tujuan apa yang diinginkan
b.      Program dan layanan
c.       Tenaga manusia
d.      Keuangan
e.       Bangunan fisik
f.        Struktur organisasi
g.       Kontek sosial[11]
Pengembangan program pengajaran dimaksud adalah rumusan-rumusan tentang apa yang akan dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, sebelum kegiatan pengajaran sesungguhnya dilaksanakan. Pengembangan program ini merupakan suatu sistem yang menjelaskan adanya analisis atas semua komponen yang benar-benar harus saling terkait secara fungsional untuk mencapai tujuan[12].
Hal ini menunjukan bahwa guru harus mempersiapkan perangkat yang harus dilaksanakan dalam merencanakan program. Menurut Oemar Hamalik perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran antara lain :
a.       Memahami kurikulum
b.      Menguasai bahan ajar
c.       Menyusun program pengajaran
d.      Melaksanakan program pengajaran
e.       Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan[13].

Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A.      Mencantumkan Identitas
·      Nama sekolah
·      Mata Pelajaran
·      Kelas/Semester
·      Standar Kompetensi
·      Kompetensi Dasar
·      Indikator
·      Alokasi Waktu
Catatan:
Ø  RPP disusun untuk satu kompetensi dasar
Ø  Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
Ø  Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

B.      Mencantumkan tujuan pembelajaran
C.      Mencantumkan materi pembelajaran
D.     Mencantumkan metode pembelajaran
E.      Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
F.      Mencantumkan sumber belajar
G.      Mencantumkan penilaian







BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      golongan syi’ah adalah suatu golongan yang merasa berhak yang menganggap sahabat ali adalah yang pantas menggantikan nabi Muhammad.
2.      Golongan syi’ah mempunyai 3 pokok-pokok ajaran yang menjadi dasar bagi mereka.

B.      Pandangan Syi’ah Menurut Penyusun
Saya kurang setuju dengan golomgan syi’ah baik menurut ideologi, yangmana mereka berpandangan bahwa hanya keturunan Ali lah yang pantas dan sah untuk menggantikan posisi Nabi sebagai Kholifah.
Pokok ajaran, serta pemikiran-pemikiran mereka yang terlalu fanatisme terhadap sohabat Ali bin Abi Tholib dan tidak menganggap Khulafaurrosyidin yang lain, yang sebenarnya memang merekalah pemimpin sejati dan sah setelah Nabi SAW wafat.


DAFTAR PUSTAKA

Sahilun A. Nasir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam): Sejarah, Ajaran, dan Perkembanganya, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2010)


[1]  Depdikbud, 1998, Manajemen Madrasah, Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, h.15
[2]  Abdul Majid, 2007, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Rosda Karya, h 15
[3]  Haryanto, 2000, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, h 4
[4] Oemar Hamalik, 1995, Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, h. 1
[5] Atwi suparman M, 2001, Mengajar Di Perguruan Tinggi, Buku 2.12. Konsep dasar Pengembangan Kurikulum, Departemen Pendidikan Nasional
[6]  Pusat penerbitan universitas terbuka, 2002, desain pembelajaran, jakarta: b. 9.4
[7] Syaiful sagala, 2003, konsep dan makna pembelajaran, bandung: alfabet, h. 61
[8] Op. Cit, h. 153 154
[9] Abdul majid, op. Cit, h. 17
[10] Syaiful Sagala, Op. Cit, h. 141
[11] Abdul majid, op, cit, h. 19-20
[12] Munadir, 1989, Rancangan Sistem Pengajaran, Jakarta: L2LPTK, h. 18
[13] Oemar Hamalik, 2002, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan sistem, Jakarta: Bumi Aksara, h. 1