RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MAKALAH
Diajukan Sebagai Tugas Individu
Mata Kuliah Kurikulum PAI
Dosen Pengampu: Dr. H. Rahmat
Raharjo Syatibi, M.Ag.
Oleh:
Nama
|
:
|
M. Iqbal Atourrohman
|
NIM
|
:
|
2114219
|
Kelas
|
:
|
A / IV
/ PAI / S.1 / 2013
|
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU) KEBUMEN
2013
BAB I
KATA PENGANTAR
Bismillah, dengan menyebut nama Allah SWT, kami awali dalam
penulisan makalah ini dengan harapan semoga Dia senantiasa menunjukan jalan-Nya
kepada kita semua sebagai umat-Nya. Tak lupa, sholawat disetai salam Allah
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Akhir zaman, penutup para nabi,
beliau Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya kelak dihari akhir.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kurikulum
PAI” Semester IV/ PAI / S.1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama
(STAINU) Kebumen tahun 2013.
Terima kasih saya sampaikan kepada
beliau Bapak Dr. H. Rahmat Raharjo, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah “Kurikulum
PAI” yang memberikan kami perubahan dalam berpikir dan melangkah. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, segala saran maupun kritik dari
bapak Rahmat sangat kami nantikan untuk menyempurnakan
makalah kami.
Kebumen, 28 Mei 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
|
i
|
|
KATA PENGANTAR
|
ii
|
|
DAFTAR ISI
|
iii
|
|
BAB I PENDAHULUAN
|
|
|
|
A.
Latar Belakang Masalah
|
1
|
|
B.
Rumusan Masalah
|
1
|
|
C.
Tujuan Penulisan
|
2
|
BAB II PEMBAHASAN
|
|
|
|
A.
Pengertian Perencanaan Pembelajaran
|
3
|
|
B.
Manfaat dan
Prinsip Perencanaan Pembelajaran
|
5
|
|
C.
Mengintegrasikan
RPP dengan Pendidikan Karakter
|
|
|
D.
Langkah penyusunan RPP
|
9
|
BAB III
PENUTUP
|
|
|
|
A.
Kesimpulan
|
10
|
|
B.
|
|
DAFTAR PUSTAKA
|
11
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai kelengkapan dari upaya pengembangan silabus berbasis kemampuan dasar
diperlukan langkah konkrit yang dikenal dengan pengembangan Rencana
Pembelajaran (RP) atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan penjabaran secara lebih operasional terhadap
silabus menjadi satuan-satuan kegiatan pembelajaran yang secara operasional
dapat dilaksanakan oleh guru.
Karena memang idealnya setiap guru itu wajib menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran. Tidak hanya itu, setiap guru pun ditugaskan untuk membuat,
memahami, serta mengaplikasikan rencana pelaksanaan pembelajaran demi
tercapainya tujuan pendidikan. Akan tetapi pada realitanya, tidak sedikit
tenaga pengajar (guru) di Indonesia khususnya, yang mengesampingkan bahkan
tidak menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan alasan yang
berbeda.
Melalui makalah ini saya mengajak para pembaca untukmengetahui apa
sebenarnya yang dinamakan rencana pelaksanaan pembelajaran dan seberapa
pentingnya rencana pelaksanaan pembelajaran dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan
masalah, diantaranya :
1.
Apa yang dinamakan RPP ?
2.
Apa manfaat/fungsi dan prinsip RPP ?
3.
Bagaimana mengintegrasikan RPP dengan Pendidikan Karakter ?
4.
C.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang golongan Syi’ah.
2. Untuk mengetahui apa itu golongan Syi’ah
3. Memenuhi tugas individu mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Bab II
PEMBAHASAN
Pengertian Perencanaan Pembelajaran
A.
Pengertian Perencanaan
Dalam ilmu menejemen perencanaan sering disebut dengan istilah “planning”
yaitu persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian
suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian
tujuan tertentu[1].
Perencanaan menurut william H. Newman dalam Abdul Majid menjelaskan bahwa
perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan[2].
Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan
tentang tujuan, penentu kebijakan, penentu program, penentuan metode-metode dan
prosedur tertentu. Serta penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
Sementara itu Ulbert silalahi dalam haryanto menyatakan bahwa perencanaan
merupakan kegiatan menentukan tujuan serta merumuskan dan mengatur pemberdayaan
manusia, informasi, finansial, metode dan waktu untuk memaksimalkan efisiensi
dan efektifitas pencapaian tujuan[3].
Berdasarkan rumusan diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
suatu cara yang dilakukan seseorang secara sistemik untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Adapun pengertian sistem menurut Oemar Hamalik adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang
saling terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan[4].
B.
Pengertian Pembelajaran
Johnson dalam Atwi Suparman mendefinisikan pembelajaran sebagai interaksi antara pengajar
dengan satu individu atau lebih individu untuk belajar, direncanakan sebelumnya
dalam rangka untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
belajar kepada peserta didik[5].
Sedangkan Hamalik merinci makna pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran pada hakikatnya suatu proses komunikasi transaksional yang
bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan
siswa yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan[6].
Senada dengan pendapat diatas, syaiful menjelaskan bahwa pembelajaran
merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru dan belajar
dilakukan oleh siswa[7].
C.
Pengertian Perencanaan Sistem Pembelajaran
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan mengajar yang
menekankan hubungan sistematik antara berbagai komponen dalam pembelajaran[8].
Hubungan sistematik ini mempunyai arti bahwa komponen yang terpadu dalam suatu
pembelajaran yang fungsinya saling berhubungan satu sama lain. Pembelajaran
sebagai sistem, memerlukan langkah perencanaan program pembelajaran, agar
rencana pembelajaran yang disusun oleh guru dapat menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas tentu
saja memiliki pedoman yang komprehensif tentang skenario pembelajaran yang
diinginkan oleh guru. Hal ini bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan lebih
efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan kebutuhan siswa.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan program
yang baik pula. Itu berarti keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh
perencanaan yang dibuat guru. Untuk itu, penyusunan perencanaan pembelajaran
mutlak dilakukan oleh guru pada saat akan melaksanakan tugasnya dalam
memberikan materi pembelajaran. Artinya, guru tidak akan dapat mengajar dengan
optimal apabila tidak memiliki persiapan yang dikembangkan sebelumnya.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses
penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan atau
pendekatan metode, dan penilaian, menentukan alokasi waktu untuk mencapai
tujuan tertentu[9].
Manfaat dan Dimensi-Dimensi/Prinsip Perencanaan Pembelajaran
A. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran merupakan satu tahapan dalam proses belajar mengajar. Perencanaan
menjadi sangat penting karena dapat berfungsi sebagai dasar, pemandu, alat
kontrol dan arah pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang baik akan
melahirkan proses pembelajaran yang baik pula.
Berikut adalah komponen organisasi
instruksional:
1) Tujuan pembelajaran
2) Materi pembelajaran
3) Metode pembelajaran
4) Langkah-langkah interaksi pembelajaran
5) Sumber belajar yang digunakan
6) Evaluasi pembelajaran[10]
Secara
sistematik perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan kegiatan
pembelajaran, merumuskan isi/materi pembelajaran yang harus dipelajari,
merumuskan kegiatan belajar, dan merumuskan sumber belajar/ media pembwlajaran
yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam
bahan belajar ini akan diarahkan bagaimana mahasiswa-mahasiswi dapat membuat
perencanaan pembelajaran tersebut.
B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran
1.
Signifiksnsi
Perencanaan pembelajaran harus memperhatikan signifikansi dan kegunaan
sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan. Pengambilan keputusan harus
mempunyai garis-garis yang jelas dan mengajukan kriteria evaluasi. Signifikansi
dapat ditentukan berdasarkan kriteria yang dibangun dalam proses perencanaan.
2.
Relevansi
Perencanaan pembelajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih
spesifik atau waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara
optimal.
3.
Adaptif
Perencanaan pembelajaran bersifat dinamik, sehingga perlu mencari umpan
balik. Penggunaan berbagai proses memungkinkan perencanaan pembelajaran yang
fleksibel, adaptatif, realistis, yakni dapat dirancang untuk menghindari
hal-hal yang tidak diharapkan
4.
Feasibilitas
Feasibilitas artinya perencanaan terkait dengan tehnik dan estimasi biaya
serta lainya dalam pertimbangan yang realistik.
5.
Kepastian
Sekalipun perlu banyak alternatif yang disediakan dalam perencanaan
pembelajaran, konsep kepastian yang dapat meminimumkan atau mengurangi kejadian
yang tidak diduga tetap perlu diutamakan.
6.
Ketelitian
Prinsip ini hendaknya diperhatikan agar perencanaan disusun dalam bentuk
yang sederhana dan seensitif terhadap kaitan-kaitan antar komponen
pembelajaran. Berbagai alternatif perlu disediakan, sehingga mudah dippilih
alternatif mana yang lebih efisien.
7.
Waktu
Perencanaan pembelajaran hendaknya dapat memprediksi kebutuhan masa depan,
dengan tetap memperhatikan dan bertumpu kepada realitas kekinian.
8.
Monitoring atau pemantauan
Monitoring merupakan proses dan prosedur untuk mengetahui apakah komponen
yang ada berjalan sebagaimana mestinya. Dengan monitoring hambatan atau kendala
dalam implementasi pelaksanaan cepat diketahui, solusi cepat ditemukan dan
pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara efektif.
9.
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Maka
perencanaan pengajaran perlu memuat hal-hal:
a.
Tujuan apa yang diinginkan
b.
Program dan layanan
c.
Tenaga manusia
d.
Keuangan
e.
Bangunan fisik
f.
Struktur organisasi
g.
Kontek sosial[11]
Pengembangan program pengajaran dimaksud adalah rumusan-rumusan tentang apa
yang akan dilakukan guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, sebelum kegiatan pengajaran sesungguhnya dilaksanakan. Pengembangan
program ini merupakan suatu sistem yang menjelaskan adanya analisis atas semua
komponen yang benar-benar harus saling terkait secara fungsional untuk mencapai
tujuan[12].
Hal ini menunjukan bahwa guru harus mempersiapkan perangkat yang harus
dilaksanakan dalam merencanakan program. Menurut Oemar Hamalik perangkat yang
harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran antara lain :
a.
Memahami kurikulum
b.
Menguasai bahan ajar
c.
Menyusun program pengajaran
d.
Melaksanakan program pengajaran
e.
Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan[13].
Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. Mencantumkan Identitas
· Nama sekolah
· Mata Pelajaran
· Kelas/Semester
· Standar Kompetensi
· Kompetensi Dasar
· Indikator
· Alokasi Waktu
Catatan:
Ø RPP disusun untuk satu kompetensi dasar
Ø Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus
yang disusun oleh satuan pendidikan
Ø Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang
bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh
karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan
dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik
kompetensi dasarnya.
B. Mencantumkan tujuan pembelajaran
C. Mencantumkan materi pembelajaran
D. Mencantumkan metode pembelajaran
E. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
F. Mencantumkan sumber belajar
G. Mencantumkan penilaian
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan tersebut, maka penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. golongan
syi’ah adalah suatu golongan yang merasa berhak yang menganggap sahabat ali
adalah yang pantas menggantikan nabi Muhammad.
2. Golongan
syi’ah mempunyai 3 pokok-pokok ajaran yang menjadi dasar bagi mereka.
B. Pandangan Syi’ah Menurut Penyusun
Saya
kurang setuju dengan golomgan syi’ah baik menurut ideologi, yangmana mereka
berpandangan bahwa hanya keturunan Ali lah yang pantas dan sah untuk
menggantikan posisi Nabi sebagai Kholifah.
Pokok ajaran, serta pemikiran-pemikiran
mereka yang terlalu fanatisme terhadap sohabat Ali bin Abi Tholib dan tidak
menganggap Khulafaurrosyidin yang lain, yang sebenarnya memang merekalah pemimpin
sejati dan sah setelah Nabi SAW wafat.
DAFTAR
PUSTAKA
Sahilun A. Nasir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam): Sejarah, Ajaran, dan Perkembanganya, (Jakarta: PT.
Grafindo Persada, 2010)
[2]
Abdul Majid, 2007, Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Rosda Karya,
h 15
[3] Haryanto, 2000, Perencanaan Pengajaran, Jakarta:
Rineka Cipta, h 4
[4] Oemar Hamalik, 1995, Kurikulum Dan
Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, h. 1
[5]
Atwi suparman M, 2001, Mengajar
Di Perguruan Tinggi, Buku 2.12. Konsep dasar Pengembangan Kurikulum,
Departemen Pendidikan Nasional
[6] Pusat penerbitan universitas terbuka, 2002,
desain pembelajaran, jakarta: b. 9.4
[7] Syaiful sagala, 2003, konsep dan makna
pembelajaran, bandung: alfabet, h. 61
[8] Op. Cit, h. 153 154
[9] Abdul majid, op. Cit, h. 17
[10] Syaiful Sagala, Op. Cit, h. 141
[11] Abdul majid, op, cit, h. 19-20
[12]
Munadir, 1989, Rancangan Sistem
Pengajaran, Jakarta: L2LPTK, h. 18
[13] Oemar Hamalik, 2002, Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan sistem, Jakarta: Bumi Aksara, h. 1